MERAJUT KEMBALI BENANG UKHUWAH
Dua kubu
massa saling berhadapan. Mereka saling lempar, saling pukul, dan pada akhirnya
saling bunuh. Di Surabaya, Jakarta, dan di daratan Arab, semuanya terjadi
demikian. Namun sayang, setelah diselidiki, ternyata mereka sama-sama muslim.
Benarkah sesama muslim itu bersaudara? Bila benar, mengapa hal di atas bisa
terjadi?
Memang demikianlah yang banyak terjadi di berbagai belahan bumi. Umat Islam
bermusuhan dengan sesamanya, sehingga dampaknya bisa kita lihat. Umat Islam
kini rusak dalam jurang kehancuran. Padahal kalau kita menengok sejarah Islam
terdahulu, kita akan tercengang. Umat Islam terdahulu adalah umat yang kuat
serta disegani musuh-musuhnya, bahkan merupakan umat yang tak tertandingi oleh
satupun umat lain yang ada di muka bumi ini dalam hal kejayaan. Intinya, umat
Islam saat itu mampu mencapai kejayaan yang gilang gemilang dan sangat luar
bisa.
Namun
sekarang kok malah rapuh seperti ini? Penyebabnya tidak lain adalah hancurnya
jalinan benang ukhuwah Islamiyah. Umat Islam sekarang lebih mengutamakan
ikatan golongan ketimbang ikatan aqidah. Hal inilah yang menyebabkan begitu
gampangnya umat Islam tercerai berai menjadi banyak golongan. Padahal hal itu
dilarang oleh Allah Rabbul ‘Alamin.
“Dan berpegang teguhlah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kalian dulu bermusuhan maka Allah
mempersatukan hati kalian, lalu menjadilah kalian karena nikmat Allah
orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk” (Ali Imron 103).
“Dan janganlah kamu menyerupai
orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang
jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.”
(Ali Imron 105)
Juga
Rasulullah Saw memberi peringatan pada umatnya tentang kehancuran umat akibat
perpecahan.
“Sesungguhnya Allah SWT telah menggulung bagiku bumi ini sehingga aku dapat
melihat ufuk timur dan ufuk baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan
sampai kepada apa yang digulungkan kepadaku tadi. Kekuasan umatku mencakup
bangsa hitam maupun putih. Dan aku memohon kepada Rabbku untuk umatku agar
umatku itu tidak binasa akibat kelaparan yang sangat, dan agar mereka tidak
dapat dihancurkan oleh musuh dari luar mereka. Rabbku seraya menyatakan: Wahai
Muhammad, sesungguhnya apabila Aku menetapkan suatu ketetapan maka hal
tersebut tidak akan dapat ditolak. Aku memberikan bagi umatmu agar mereka
tidak binasa akibat kelaparan yang mewabah serta musuh dari luar diri mereka
tidak dapat menguasainya sekalipun mereka berkumpul dari berbagai penjuru
hingga sebagian umatmu itu menghancurkan sebagian yang lain, dan sebagian
mencaci sebagian yang lain.”
Dari hadits
di atas, jelaslah bahwa hancurnya umat Islam serta mampunya musuh Islam
menguasai umat Islam bukanlah disebabkan karena kelaparan atau kekurangan
makanan. Namun, hancurnya umat Islam dan dapatnya dikuasai musuh adalah karena
terjadi keterpecahbelahan, perselisihan, serta permusuhan di dalam tubuh umat
Islam sendiri. Naudzubillah min syarri dzalik!
Oleh
karena itu, marilah kita mulai merajut kembali benang ukhuwah yang telah rusak,
sehingga kejayaan yang telah hilang bisa kita raih kembali. Dan ingatlah
firman Allah:
“Sesungguhnya kaum mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah di antara
saudaramu itu, dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al
Hujurat 10)