Halaman Depan

Agenda Remaja Masjid

Buletin Rihlah

Buletin Untaian Kata

Contact Person



TERJADINYA QIYAMAT MENURUT ISLAM

Beriman kepada hari qiyamat merupakan unsur pokok keimanan dalam Islam. Tanpa beriman kepada hari qiyamat, iman seseorang tidak akan diterima. Sebagaimana tidak diterima apabila tidak beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan qadha qadar dariNya.

Allah befirman : “Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian (qiyamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (An-Nisaa’ : 136).

Mengenai kepastian adanya Hari Qiyamat itu sendiri Allah menegaskan dalam firman-firmanNya, diantaranya :

“Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”(At-Taghabun : 7)

“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.” (Asy-Syuura : 7)

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml : 82)

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.” (Al-Anbiyaa’ : 96-97)

“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)". Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu". Adapun

orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku, Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya." Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” (Al-Haaqqah : 13-34)

Masih banyak ayat-ayat lain di dalam Al-Qur’an yang menegaskan tentang hari qiyamat.

Tanda-tanda Qiyamat

Adapun tanda-tanda qiyamat, Rasulullah saw menjelaskan dengan beberapa hadistnya, diantaranya:

“Sesungguhnya qiyamat itu tidak akan terjadi sebelum adanya sepuluh tanda-tanda qiyamat, yaitu tenggelam di Timur, tenggelam di Barat, tenggelam di jazirah arab, adanya asap, datangnya Dajjal, Dabbah (binatang melata yang besar), Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari sebelah barat, keluar api dari ujung Aden yang menggiring manusia dan turunnya Nabi Isa.” (HR. Muslim)

“Wahai Manusia, bahwasannya kamu nanti akan dihimpun Allah dalam keadaan telanjang kaki, telanjang bulat, dalam keadaan kulup (tidak dikhitan). Ingatlah bahwa orang yang mula-mula diberi pakaian adalah Ibrahim as. Ingatlah bahwa nanti ada di antara umatku yang didudukkan di sebelah kiri. Ketika itu aku berkata: Ya Tuhan, (mereka itu adalah) sahabatku. Lalu Tuhan berkata: Engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat sesudah kamu (wafat).” (HR.Muslim)

Mengenai pertanggungjawaban perbuatan, Nabi saw bersabda : “Pada hari Qiyamat, setiap hamba tak akan melangkah sebelum ditanya empat hal, yaitu tentang umur untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan (kesehatan) badannya untuk apa ia pergunakan.” (HR. Tirmidzi, hadist hasan shahih dan teks ini menurut riwayat Muslim)

Tentang dahsyatnya keadaan Qiyamat sampai manusia tak ingat pada lainnya, ada penjelasannya : “Rasulullah saw berkata kepada ‘Aisyah tatkala ia teringat pada neraka : Apa yang menyebabkan engkau menangis? ‘Aisyah menjawab : Aku teringat pada neraka, hingga aku menangis. Apakah pada hari Qiyamat kamu akan ingat pada keluargamu? Jawab Nabi saw : Adapun di tiga tempat, orang tidak teringat pada lainnya, yaitu ketika ditimbang amalnya, sebelum ia mengetahui di mana hinggapnya buku itu, disebelah kanan, kiri, atau di belakangnya. Dan ketika meniti titian/jembatan (shirath) yang terbentang di punggung neraka Jahannam sebelum dia melaluinya.” (HR. Abu Daud, hadist hasan)

 Itulah peristiwa Qiyamat yang wajib kita yakini beserta tanda-tandanya. Semuanya itu merupakan hal yang ghaib, hanya Allah yang mengetahui, sedang Nabi saw mengabarkan hal itu dari wahyu Allah. Maka hal-hal yang tidak sesuai dengan penjelasan Allah dan RasulNya mesti kita tolak, meskipun datangnya dari orang yang mengaku intelek, pakar, ataupun mengaku telah menyelidiki bertahun-tahun dengan metode ilmiah dan canggih. Sebaliknya, kalau itu datang dari Allah dan RasulNya, maka wajib kita imani. Dan beriman kepada hari Qiyamat itu merupakan hal yang termasuk pokok di dalam Islam seperti tersebut di atas. Mengingkarinya berarti rusak keimanannya.

Wallaahu A’lam Bish Showab