Halaman Depan

Agenda Remaja Masjid

Buletin Rihlah

Buletin Untaian Kata

Contact Person



KESURUPAN (1)

Kesurupan jin merupakan kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan Al qur’an dan As Sunnah sendiri telah menyebutkan fenomena ini di dalam beberapa tempat

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila (kesurupan). Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. ....... (QS. Al Baqarah : 275)

Dilarang menggunakan pengobatan yang tidak Islami

Namun yang menjadi masalah adalah tindakan pengobatan yang sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat menghadapi hal ini, sehingga tidak jarang yang kemudian pergi ke dukun-dukun yang dianggap memiliki spiritual tertentu untuk diminta mengobatinya, padahal hampir semua dukun tersebut tidak lepas dari praktek-praktek kemusrikan dalam melakukan pengobatannya. Sementara itu Islam telah melarang kita berobat dengan sesuatu yang haram apalagi mengandung kemusrikan. “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.(Jin:6)

“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.” (As Syura’:221-223)

Sabda Rasulullah :”Sesungguhnya Allah telah menurunkan obat bagi tiap-tiap penyakit. Karena itu, hendaklah kalian berobat tetapi janganlah berobat dengan yang haram”( HR. Thurmudzi)

Untuk membebaskan masyarakat dari kemusrikan yang berkaiatan dengan masalah pengobatan kesurupan jin ini tentunya tidak mudah karena beberapa faktor diantaranya:

Pertama: Kepercayaan sebagian masyarakat seputar masalah “makhluk halus” ini telah sedemikian rupa menghantui mereka sehingga mereka tidak berani menghadapinya kecuali dengan bantuan para dukun yang dianggap memiliki “kesaktian” tertentu yang bisa menguasai atau menundukkan “makhluk halus” tersebut. Padahal kalau kita mengerti persoalan sesungguhnya tipu daya syetan itu lemah dan tentunya harus dilawan dan harus dihadapi dengan cara yang dibenarkan oleh syari’at dan aqidah.” Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (An Nisa’:76) “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”(Fatir:6)  

Mengenai cara untuk pengobatan yang dibenarkan dan bagai mana kiat menghadapi gangguan jin dan syetan diharapkan bagi para muslim mampu menghadapi gangguan dan tipu daya syetan tanpa harus terjerumus pada kemusrikan. Hanya saja perlu diingat bahwa syetan dan merupakan makhluk yang spiritual sehingga untuk menghadapi diperlukan spiritual yang tinggi pula. Kita dapat memiliki spiritual yang tinggi jika kita mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya melalui amalan dan berbagai ketaatan/taqwa.

Kedua: belum difahaminya cara pengobatan sebagaimana yang telah dibenarkan oleh Islam. Padahal di dalam Islam telah terdapat petunjuk yang sangat jelas dan jauh dari kemusrikan menyangkut masalah tersebut

untuk itu disini akan kami jelaskan sedikit tetang hakekat jin

Penciptaan Jin

”Dan Dia menciptakan jin dari nyala api”.(Ar Rahman:15)

"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".(Al A’raf:12)

Tempat Tinggal Jin

 Disetiap rumah kaum muslimin yang tinggal diatapnya, bila makan siang diletakkan mereka turun dan bersantap siang bersama penghuni, bila makan malam diletakkan mereka turun bersantap malam bersam penghuni.”

Macam-macam jin

Dari abu tsa,labah Al Khasyani, Rasulullah bersabda: “Jin itu tiga jenis : jenis yang memiliki sayap dan terbang diudara, jenis ular dan kalajengking, dan jenis yang menetap dan berpindah-pindah”. (HR. Thabrani, Al hakim dan Baihaqi)

Jin Muslim

“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir”.(Al An’am:130)

“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami(jin) ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda”.(Al Jin:11)

jin Menikah dan Punya Keturunan

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim.(Al Khafi:50)

Kebohongan Jin

Aisyah r.a katanya: Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, sesungguhnya beberapa orang dukun pernah menceritakan sesuatu kepada kami dan kami rasa apa yang mereka ceritakan itu benar. Rasulullah s.a.w bersabda: Kalimat yang benar itu memang sengaja diambil dengan cepat oleh jin lalu dilemparkan ke telinga walinya, tetapi di dalamnya sudah ditokok tambah dengan seratus kedustaan

Setiap Orang Punya Jin Pendamping

“setiap orang dari kalian punya pendamping dari jin dan pendamping dari malaikat. Para sahabat bertanya: termasuk engkau ya Rasulullah?, Nabi menjawab: Termasuk aku, tetapi Allah telah membantuku menundukkannya kemudian dia masuk Islam sehingga tidak memerintahkan aku kecuali dengan kebaikan.”(HR Ahmad dan Muslim)

Wallahu A’lam bish-Showab

Dikutip dari buku kesurupan Jin Dan Cara Pengobatannya Secara Islami