NIAT YANG
IKHLAS
IKHLAS ialah sengaja berbuat
semata-mata mencari keridhaan Allah dan memurnikan perbuatan dari segala
bentuk kesenangan duniawi. Ini merupakan damapak positif dari tuhid yang
sejati, yaitu tindakan mengesakan Allah dalam peribadatan dan memohon
pertolongan.
Seorang ulama di
tanya tentang amalan yang paling berat dilaksanakan, ia menjawab amalan itu
adlah ikhlas. Ulama lain berkata “membersihkan niat dari segala macam campuran
itu lebih berat bagi juru dakwah dari pada mensucikan amal perbuatan yang
lain.
Kadangkala kita melihat
seorang pejuang yang mengira ia berjuang membela Islam dengan semangat
menyala-nyala dan niat yang lurus. Namun, dibalik niatnya terselubung sesuatu
yang kurang baik. Ia mengenakan baju agama untuk mendapatkan sesuatu dari
perjuangannya selain ridha Allah.
Katakanlah: "Sesungguhnya
shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku
dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".(
al An-am : 162-163 )
Dan siapakah yang lebih baik
agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang
diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan
Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.(
an- Nisa’ : 125)
Syarat
Diterimanya Amal Perbuatan
1. Orang
tersebut Islam (Muslim-muslimat), jadi orang non muslim walaupun dia banyak
beramal baik tetapi sia-sia saja karena tidak beriman.
2. Amal
perbuatan tersebut harus didasarkan dengan rasa Ikhlas dan niat yang murni.
3. Amal
perbuatan itu harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad dan Al qur’an (syariat
Islam). Misal : si Fulan sholat Maghrib 4 rokaat dengan niat agar pahalnya
lebih banyak dari yang lain.
Diriwayatkan daripada Saidina
Umar bin al-Khattab r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya
setiap amalan itu bergantung kepada niat. Sesungguhnya setiap orang itu akan
mendapat sesuatu mengikut niatnya. Sesiapa yang berhijrah kerana Allah dan
RasulNya, maka Hijrahnya itu kerana Allah dan RasulNya. Sesiapa yang berhijrah
untuk mendapatkan dunia dia akan mendapatkannya atau kerana seorang perempuan
yang ingin dikahwininya maka Hijrahnya itu mengikut apa yang diniatkannya.
(HR. Bukhari Muslim)
Tanda-Tanda
Keikhlasan
1.
Takut Akan Popularitas
Seorang yang
ikhlas merasa khawati bila dirinya popular di kalangan masyarakat. Ia
senantiasa berusaha agar reputasi yang menyangkut dirinya dengan agamanya atau
yang lain tidak tersebar luas. Ia menyakini bahwa meskipun reputasinya
terdengar diseluruh dunia, itu takkan dapat menyelamatkannya dari murka Allah
SWT.
2.
Mengakui
Kekurangan Diri
Ia merasa bahwa kewajiban yang
di amanatkan oleh Allah dilakukannya belum semaksimal mungkin dan mersa masih
banyak kekurangan. Ia tidak merasa bangga (ujub) terhadap amal perbuatan
maupun status dirinya.
3.
cenderung Menyembunyikan Amal Kebajikan
ia
lebih suka bahwa amal perbuatannya tidak diketahui oleh orang lain apalagi
bila dimuat di mediamassa. Ia menghendaki dirinya sebagai fondasi (dasar)
suatu bangunan, yang tidak tampak tetapi sangat menunjang untuk berdirinya
suatu bangunan. Bila tidak ada fondasi maka dinding tak akan berdiri apalagi
atapnya.
4.
Menyamakan Tugas seorang Jendral Dengan Tugas Seorang Prajurit
Menurut mereka tugas yang
diemban oleh seorang jendral sama dengan tugas yang dipikul seorang prajurit,
jika tugas-tugas itu masih dalam bingkai mencari keridhaan allah, mendakwahkan
agamaNya, dan membela risalhNya.
Kisah seorang sahabat Khalid
bin Walid di pecat oleh Umar bin Khattab dari jabatan jendral yang tangguh
menjadi prajurit dibawah komando Abu Ubaidah. Ia tidak kecewa dan sakit hati
kepada tindakan Umar.
5.
Mengutamakan Keridhaan Allah dari pada Keridhaan Manusia
Mereka tidak mengharapkan
pujian ataupun perhatian dari orang lain hanya mengharapkan ridha Allah.
6.
Cinta dan Marah Karena Allah
Ia mencintai /suka pada
sesuatu karena Allah suka pada sesuatu itu. Dan mereka merah/benci karena
Allah benci kepada sesuatu itu.
7.
Sabar terhadap Panjangnya Jalan
Ia tetap tegar meskipun jalan
yang ditempuhnya itu masih jaun dan penuh rintangan. Semua tantangan itu tidak
menyebabkan ia menjadi malasdan putus asa sehingga berhenti ditengah jalan.
8.
Meras Gembira Jika
Kawannya Memiliki Kelebihan
Bila ia melihat orang lain
atau teman yang sukses dan maju dalam hal kabaikan, ia merasa bahagia dan
gembira tanpa ada rasa dengki sedikitpun.
Wallahu A’lam bish-Showab
Dirangkum dari buku
Ikhlas Sumber Kekuatan Islam