BUDAYA VALENTINE
Budaya apalagi yang kian merebak dalam masyarakat kini. Masyarakat terutama
kalangan remaja banyak terbawa (hanyut) dalam budaya yang asing ini.
Dansa-dansi, berpelukan dengan mesra antara sesama jenis yang haram, dan
ciuman yang sangat menjijikkan. Ada juga sebagian remaja yang saling
memberikan kartu atau ucapan-ucapan yang sentimentil, memberikan hadiah
(kado), kembang gula dan boneka-boneka anak kecil yang bersayap.
Perbuatan asing tersebut mempopuler pada
tanggal 14 februari, yakni sebagai hari valentine (valentine’s day). Di
republik ini, parea penyambut perayaan valentine’s day ( hari kasih sayang)
ini, anehnya, para remaja-remaja putrid yang berlatar belakang agama Islam.
Mereka terperosok pada budaya-budaya orang kafir yang menyesatkan. Mereka
terjebak dalam tingkah laku yang aneh menurut Islam.
Asal-usul
Patutkah budaya yang sama sekali tidak kita
kenal untuk kita ikuti tanpa melihat asala-usul timbulnya budaya
tersebut?.Hari Kasih Sayang (valentine’s day) bermula pada tanggal 14 februari
269 Masehi, Santo Valentine, seorang pendeta harus menerima hukuman pancung
dari penguasa (raja) Claudus II Ghoticus melalui tangan-tangan algojonya.
Santo Valentine dianggap melanggar ketentuan imperium, yakni ia telah berani
menikahkan sepasang remaja yang sedang mengalami kisah-kasih yang menyenangkan
secara diam-diam.
Tindakan pendeta valentine tersebut akhirnya
diketahui oleh pihak emperor (raja). Padahal sudah ada ketentuan, pada masa
itu, para remaja single dilarang untuk menikah dahulu karena mereka sangat
dibutuhkan untuk menjadi prajurit yang tangguh. Prajurit yang belum menikah
dianggap memiliki prestasi yang baik dimedan pertempuran.
Hayat Santo Valentine terputus pada tanggal
14 februari 269 M, di kota Cisalpine Gaul, tepatnya di jalan flaminia. Pihak
gereja telah menobatkannya sebagai pahlawan yang dilindungi oleh orang yang
bercinta. Paus St Julius I telah membuatkan bangunan kehormatan untuk
menghormati Santo Valentine tersebut.
Paus Ganesium I adalah pelopor pencetus
peringatan hari kasih sayang pertama pada tahun 296 M. Peringatan hari
tersebut juga diilhami oleh kebudayaan nenekmoyang bangsa Romawi, yakni
pemujaan terhadap Dewa Lupercus
(dewa kesuburan, padang rumput dan hewan ternak) dan Dewa Faunus
(dewa alam semesta). Namun tanggal
peringatan adalah 15 februari, dilakukan setap tahun sehingga abad ke-4 M,
masa berkuasanya kaisar Constantine(280-337
M).
Pemujaan terhadap para dewa tersebut
dilakukan dengan menyembelih hewan berupa sejumlah kambing dan seekor anjing.
Para pemuda yang mengikuti upacara dihadapkan menuju altar sembari diolesi
keningnya dengan darah yang ada di pisau tersebut. Selanjutnya, para peserta
peserta upacara membuat cambuk dari kulit kambing yang telah bikorbankan tadi
untuk mencambuki wanita yang dijumpai pada saat mengelilingi bukit falentine.
Anehnya, para wanita menerima cambukan dari para pemuda dengan senang hati.
Mereka, kaum wanita, beranggapan bahwa cambukan tersebut dapat mengembalikan
kesuburan wanita.
Pada masa Kaisar Constantine,
seorang kaisar yang pertama kali memeluk agama kristen dan juga memiliki
pengaruh terhadap kehidupan gereja menambah berbagai acara setelah upacara
pemujaan terhadap Dewa Luparcus dan Faunus tadi dengan acara yang memberikan
kesempatan para gadis remaja menyampaikan pesan-pesan cinta mereka disebuah
jambangan besar, kemudian para pemuda menerima pesan dari remaja puteri tadi.
Kemudian setelah itu mereka berpasang-pasangan dan berdansa semalaman yang
biasanya diakhiri dengan tindakan zina (coitus).
Pada abad ke-5 M, upacara bangsa romawi ini
dimasukkan ke dalam upacara pensucian diri yang umumnya dilakukan oleh pihak
gereja kemudian dikenal menjadi upacara kasih sayang (Valentine’s Day). Dari
tanggal 15 dirubah menjadi 14 februari, hari digantungnya Santo Valentine.
Menurut Islam
Melihat asal-usulnya jelas suatu upacara
yang dilakukan oleh orang non Islam, Sesuai dengan sabda nabi :”Diriwayatkan
daripada Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Kamu telah
mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta
demi sehasta. Sehinggakan mereka masuk ke dalam lubang biawak kamu tetap
mengikuti mereka. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, apakah yang kamu maksudkan
itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau
bukan mereka, siapa lagi?”. ( Sahih hadits Bukhori-Muslim no. 1557)
“Katakanlah: "Ta`atilah Allah dan
Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang kafir".” (Ali Imran:32).
Jelas bahwa peringatan tersebut bukan
berasala dari agama Islam. Peringatan Valentine’s day adalah ditetapka oleh
pihak gereja atau para pastor nashrani. Sedangkan sesuai denagn penjelasan
lQur’an:“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera
Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan”.( At Taubah : 31 )
Pihak rahib (pendeta)
telah menghalalkan hubungan antar sesama lawan jenis. Pihak gereja (Paus
Galasium I) telah mengadopsi upacara pesan-pesan cinta, dansa-dansi dan
ber-zina menjadi upacara persucian diri.
Dengan kata
lain, penobatan Santo Valentine sebagai tokoh ‘pembela kasih sayang’ disertai
dengan kemaksiatan merupakan hal yang wajar, jelaslah bahwa hal ini tidak bias
di tolelir dalam Islam. Dan Islam tidak menghendaki keberadaannya.haram.
Wallahu
A’lam bish-Showab
Disalin dari Lembaran
Da’wah HANIF No. 134/III.23 Rajab 1411 H/8 Februari 1991