Halaman Depan

Agenda Remaja Masjid

Buletin Rihlah

Buletin Untaian Kata

Contact Person



NAMPAKKAN SIBGHAH ALLAH

 

SIBGHAH artinya celupan. Di masa lalu tradisi orang-orang nashrani Arab biasa mencelupkan anak-anak mereka ke dalam air yang diberi warna dimaksud agar anak tersebut menjadi suci dan bersih dari dosa. Hal ini mereka lakukan berdasarkan pandangan mereka yang keliru mengenai al-insan. Menurut mereka manusia lahir dengan membawa dosa yang dilakukan oleh kakek dan nenek mereka, Adam dan Hawa. Upacara pencelupan itu dikenal dengan upacara pembabtisan. Seusai upacara ini biasanya mereka mengucapkan: “Sekarang kau telah menjadi putera nashrani sebenarnya”. Ayat diatas membantah tradisi nashrani itu. Celupkanlah diri dan keluargamu dalam shibghotullah, yakni al-Islam sebagai satu-satunya shibghah yang telah diridhai-Nya. Ad-dien yang sesuai dengan fitrah kejadianmu. Dengan mencelupkan diri ke dalam fitrah kejadianmu yang suci dan tak berdosa itu akan terpelihara. Dan hatimu akan terisi penuh denga ajaran-ajaran sibghah ini, sehingga ibarat selembar kain yang dicelupkan pada air yang diberi warna, maka warna itu akan meresap kesemua bagian dari kain tersebut dan kain tersebut menampakkan warna tertentu sesuai denga zat warna yang dicampur kedalamnya.

Shibghah atau agama Allah yang dikehendaki sebagai risalah-Nya yang terakhir yang ditunjukkan kepada segenap manusia yang dimaksud untuk tegaknya wihdah insaniyah, kesatuan manusia yang memiliki pandangan luas, tidak berpikir sempit, tidak bersifat dengki dan dendam, tidak membedakan manusia berdasarkan jenis golongan atau ras serta warna kulit tertentu.

Bagaimanakah shibghah itu akan tampak dalam kehidupan individu yang mencelupkan diri ke dalamnya? Individu itu akan bersifat seperti ayat berikut ini : Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku`, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma`ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu.(At-taubah : 112)

1.       At-Taibun (bertaubat)

 Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Ali Imran : 133) Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah ? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Ali Imran : 133)  lihat Qs.3:135

2.       Al-‘Abidun (beribadah) yakni menimbang segala sesuatunya dengan al-Islam.

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz Dzariat : 162) Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, (Al An’am : 162)

Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

(An Nuur : 51)

3.       Al Hamidun (selalu memuji Allah) yakni memperhatikan dan memfungsikan alam.

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat ? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita ? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita ? kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. (Nuh : 15-18) lihat Qs. Al An’am:95-99, Al Baqarah : 152, Ibrahim :7

4.             As Saa’ihun (penjelajahan dengan menggunakan nalar dan hati untuk memahami alam dan sejarah kehidupan)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran :190-191) lihat Qs.An Nahl : 36, Fatir 28

5.            Ar Raki’un As Sajidun (ruku’ dan sujud untuk mengokohkan  hubungan dan memperbaikinya)

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (As sajadah : 16) lihat Qs. An Nuur 37, Adz Dzariat 17-18

6.             Al Aamiruna bil ma’ruf wan nahuna ‘anil munkar (bersifat sebagai hudwah)

 Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. ( Ali Imran : 104)  lihat Qs. At Taubah 122

7               Al Hafizhuna lihududilah (menjaga ketentuan-ketentuan Allah dalam diri, rumah tangga dan masyarakat)

Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

(An Nuur : 51)    lihat Qs.An Nisa 65

Wallahu A’lam bish-Showab

 Disalin dari majalah al muslimun No.272